mekepung adalah salah satu tradisi yg ada di bali
tepatnya terletak di jembrana
mekepung adalah istilah untuk balap kerbau di jembrana, hampir mirip dengan karapan sapi di madura
Makepung adalah sebuah kegiatan yang hampir mirip dengan Karapan Sapi di Madura, hanya saja yang dilombakan adalah kerbau.
Diselenggarakan
pada hari Minggu pada bulan Juli sampai Oktober setiap tahunnya di
Perancak, Negara, Bali. Kerbau jantan dimandikan, dipasangi aksesoris,
dan sapi itu dikendalikan secara berpasangan oleh seorang joki untuk
diadu kecepatannya dengan pasangan kerbau yang lain. Jika Anda ingin ke
daerah Negara, perlu waktu tempuh sekitar 3 jam dari Kuta. Memang
Makepung ini belum menjadi daya tarik wisata utama dari Bali, tetapi bisa Anda jadikan salah satu pilihan jika melancong ke sana.
Lomba
balap kerbau Makepung ini diadakan diantara dua kelompok, jadi bukan
perorangan pesertanya. Masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh
hingga dua puluh pasangan kerbau yang akan saling berlomba. Dua pasang
kerbau dari dua kelompok yang berlomba akan beradu cepat dalam lintasan
adu pacu sepanjang kurang lebih 3 kilometer.
Dalam makepung, tata
caranya sedikit berbeda dengan pacuan lainnya. Start tidak dilakukan
dalam satu garis, melainkan berbeda jarak, misalnya 10 kilometer.
Penentuan pemenangnya pun juga berbeda. Jika peserta yang start di depan
mampu memperjauh jarak ketika finish, dialah yang menang. Tetapi jika peserta yang start di belakang mampu memperpendek jarak maka dialah yang menang.
Kerbau
dihalau oleh sang joki dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari
rotan yang ujungnya terdapat sebuah paku tajam. Untuk memenangkan
pertarungan, tak jarang pantat kerbau sampai terluka banyak karena
pukulan paku dari sang joki tersebut. Hampir setiap dua minggu sekali
diadakan Makepung. Kabupaten Jembrana, tempat diadakannya balapan kerbau
Makepung ini disebut sebagai Bumi Makepung.
Asal usul Makepung
Petani
di daerah Jembrana terbisa memacu pedati yang ditarik dengan kerbaunya
menuju sawah untuk mengambil hasil panen padinya. Saat saat gembira
memacu pedati yang ringan karena masih kosong itulah yang menjadi cikal
bakal adanya tradisi Makepung, lomba balap kerbau di Jembrana.
Berhubung
sapi adalah hewan yang disucikan oleh masyarakat Hindu Bali, maka
mereka memilih menggunakan kerbau sebagai hewan pekerja dan tunggangan.
Tradisi makepung ini sangat populer di Jembaran, di bagian barat Pulau
Bali, namun tidak terkenal di daerah lainnya di Pulau Dewata ini.
Prosesi Makepung
Sehari
sebelum diadakannya Makepung, para peserta dari berbagai daerah di
desa-desa yang tersebar di jembara, datang menuju alun-alun dengan
menuntun kerbau atau menggunakan mobil truk untuk mengangkutnya. Kerbau
terbaik telah disiapkan, dengan diberi makanan dan minuman terbaik yang
berfungsi meningkatkan stamina kerbau. Di arena balap, suasana sangat
ramai dengan straksi musik jegong, gamelan khas Bali, dan orang-orang
yang berjualan.
Pagi harinya, kerbau didandani dengan aksesoris
yang berwarna warni, dan pemilik kerbau memasang sesajen (banten) di
tempat-tempat tertentu seperti di garis start, finish dan beberapa
tikungan yang nantinya akan dilewati. Siang harinya, dimulailah lomba
yang biasanya diikuti hampir 300an pasang kerbau peserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar