Jumat, 27 Januari 2012

perang pandan








Upacara Perang Pandan adalah upacara persembahan yang dilakukan untuk menghormati Dewa Indra (dewa perang) dan para leluhur. Perang Pandan disebut juga mekare-kare. Kegiatan upacara ritual ini diadakan tiap tahun bulan juni di Desa Tenganan, yang terletak di 70 km timur Denpasar Bali lebih kurang 70 menit menggunakan kendaraan bermotor, desa ini masuk salah satu desa tua di Bali, desa ini disebut Bali Aga. Lokasi desa ini dikelilingi bukit, sementara bentuk desa sendiri seperti layak nya sebuah benteng  yang hanya mempunyai empat pintu masuk dengan sistim penjagaan,sehingga lebih memudahkan untuk tahu siapa saja yang datang dan pergi dari desa tersebut.
Kepercayaan yang dianut warga desa Tenganan berbeda dengan warga Bali pada umumnya. Warga desa Tenganan mempunyai aturan tertulis atau awig-awig yang secara turun temurun diwariskan oleh nenek moyang mereka,juga tidak mengenal kasta dan diyakini Dewa Indra adalah dewa dari segala dewa. Dewa Indra adalah dewa perang. Menurut sejarahnya Tenganan adalah hadiah dari Dewa Indra pada wong peneges, leluhur desa Tenganan. Sementara Umat Hindu Bali pada umumnya menjadikan Tri Murti yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa sebagai dewa tertinggi.
Konon menurut cerita, pada zaman dahulu kawasan Tenganan dan sekitarnya diperintah oleh seorang raja bernama Maya Denawa yang lalim dan kejam, ia bahkan menjadikan dirinya sebagai Tuhan dan melarang orang Bali melakukan ritual keagamaan, mendengar itu para dewa di surga pun murka, lalu para dewa mengutus Dewa Indra untuk menyadarkan atau membinasakan Maya Denawa, dengan cara mengangkat Dewa Indra sebagai panglima perang atau pemimpim pertempuran. Melalui pertempuran sengit dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit, akhir nya Maya Denawa dapat kalahkan.
Upacara Perang Pandan/Mekare kare ini diadakan 2 hari dan diselenggarakan 1 sekali dalam setahun pada sasih kalima (bulan kelima pada kalender Bali) dan merupakan bagian dari upacara Sasih Sembah yaitu upacara keagamaan terbesar di Desa Tenganan.Tempat pelaksanaan upacara Mekare-kare ini adalah didepan balai pertemuan yang ada di halaman desa. Waktu pelaksanaan biasanya dimulai jam 2 sore dimana semua warga menggunakan pakaian adat Tenganan (kain tenun Pegringsingan), untuk  para pria hanya menggunakan sarung (kamen), selendang (saput), dan ikat kepala (udeng) tanpa baju, bertelanjang dada.
Perlengkapan Perang ini adalah pandan berduri diikat menjadi satu berbentuk sebuah gada, sementara untuk perisai yang terbuat dari rotan. Setiap pria  (mulai naik remaja) didesa ini wajib ikut dalam pelaksanaan Perang Pandan, panggung berukuran sekitar 5 x 5 meter persegi itu. Dengan tinggi sekitar 1 meter, tanpa tali pengaman mengelilingi.
Sebelum Perang Pandan dimulai,diawali dengan ritual upacara mengelilingi desa untuk memohon keselamatan,lalu diadakan ritual minum tuak, tuak dalam di bambu dituangkan ke daun pisang yang berfungsi seperti gelas. Peserta perang saling menuangkan tuak itu ke daun pisang peserta lain. Kemudian tuak tersebut dikumpulkan menjadi satu dan dibuang kesamping panggung.
Saat upacara Perang Pandan akan dimulai, Mangku Widia pemimpin adat di Desa Tenganan memberi aba-aba dengan suaranya, lalu dua pemuda bersiap-siap. Mereka berhadap-hadapan dengan seikat daun pandan di tangan kanan dan perisai terbuat dari anyaman rotan di tangan kiri. Penengah layaknya wasit berdiri di antara dua pemuda ini.
Setelah penengah mengangkat tangan tinggi-tinggi, dua pemuda itu saling menyerang. Mereka memukul punggung lawan dengan cara merangkulnya terlebih dulu. Mereka berpelukan. Saling memukul punggung lawan dengan daun pandan itu lalu menggeretnya. Karena itu ritual ini disebut pula megeret pandan. Peserta perang yang lain bersorak memberi semangat. Gamelan ditabuh dengan tempo cepat. Dua pemuda itu saling berangkulan dan memukul hingga jatuh. Penengah memisahkan keduanya dibantu pemedek yang lain.
Pertandingan ini tidak berlangsung lama. Kurang dari satu menit bahkan. Selesai satu pertandingan langsung disambung pertandingan yang lain, Ini dilakukan bergilir (lebih kurang selama 3 jam).
Seusai upacara tersebut semua luka gores diobati dengan ramuan tradisional berbahan kunyit yang konon sangat ampuh untuk menyembuhkan luka. Tidak ada sorot mata sedih bahkan tangisan pada saat itu karena mereka semua melakukannya dengan iklas dan gembira. Tradisi ini adalah bagian dari ritual pemujaan masyarakat Tenganan kepada Dewa Indra, dewa perang yang dihormati dengan darah lewat upacara perang pandan, dilakukan tanpa rasa dendam, atau bahkan dengan senyum ceria, meski harus saling melukai dengan duri pandan.
Setelah Perang Pandan selesai kemudian ditutup dengan bersembahyangan di Pura setempat dilengkapi dengan mempersembahkan/menghaturkan tari Rejang.

Adat istiadat harus kita junjung tinggi karena merupakan citra diri juga melambangkan harga diri akan suatu negeri. Adat istiadat jangan sampai hilang agar orang tahu dari mana kita berasal. Bali pulau dewata menampilkan berbagai macam keindahan.



Kamis, 26 Januari 2012

juggling botol

juggling botol adalah sebuah seni dalam memainkan botol, atau yang biasa disebut flair bartending.
keahlian dalam memainkan botol tidaklah begitu susah asal ada niat dan bakat dan tentu dibarengi dengan usaha. keahlian juggling biasa dipergunakan saat mencampur minuman,
nah.... bagi anda yang berminat untuk bermain juggling sebaiknya latihan di tempat yang aman terlebih dahulu





Selasa, 17 Januari 2012

Pantai Soka



Pantai Soka

Pantai Soka terletak di Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan. Obyek wisata ini berada dipinggir ruas jalan utama Denpasar – Gilimanuk. Jarak tempuh kelokasi pantai ini sekitar 56 Km dari Denpasar dan kurang lebih 75 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor dari Bandara Ngurah Rai Bali.
Pantai Sokamemiliki pemandangan yang indah dan menawan. Pada bagian timur pantai ini akan terlihat Gunung Agung sedangkan disebelah barat pantai terbentang kebun kelapa dan hamparan persawahan yang tertata rapi dengan gugusan perbukitan dan Gunung Batukaru yang mempesona,dipantai ini terdapat sebuah goa yang berada ditebing batu karang yang dinamakan goa Bulung Daya yang dihuni oleh ribuan burung walet.
Selain itu dipantai ini juga terdapat sebuah batu karang dikelilingi pasir dan air laut, berukuran lebih kurang 3 m, disebut "Payuk Kebo Iwa." sementara disebelah baratnya, terdapat batu karang yang persis seperti dapur penduduk asli, berukuran lebih kurang 1 x 20 m.
Tidak jauh dari kawasan wisata ini terdapat Pura Luhur Serijong yang dibangun hampir bersamaan dengan Pura Rambut Siwi di Jembrana dan Pura Tanah Lot yakni pada abad ke XVI Masehi oleh Pedanda Sakti Bawu Rauh. Pada hari raya dan bulan penuh (Purnama) pantai ini selalu dipadati oleh pengunjung dan umat Hindu yang akan melaksanakan upacara keagamaan.
Menurut masyarakat setempat Pantai Soka menyimpan banyak cerita, konon didaerah pantai ini dahulunya terdapat seorang pemuda Bali berbadan tinggi besar, gagah dan sakti mandraguna Kebo Iwa namanya. Saking saktinya dia memanfaatkan pantai ini sebagai dapur dan batu karang di Pantai Soka yang bentuknya menyerupai periuk itu adalah tempat dia untuk memasak.
Masyarakat sekitar bermata pencaharian sebagai Petani dan nelayan, ini bisa terlihat dari banyaknya sawah dan perahu tradisional (jukung) yang berada di kawasan pantai.
Bagi para pengunjung yang senang memancing dapat menyewa perahu pada nelayan setempat, selain itu juga dipantai ini terdapat fasilitas tempat parkir, bungalowdan warung-warung yang menyediakan makanan dan minuman.

 

Soka Indah Restaurant menyediakan banyak sekali pilihan menu makanan maupun miuman. Mulai dari masakan khas Indonesia seperti Sate Ayam, Gado – Gado, dan Nasi Goreng sampai masakan khas barat seperti Fresh Garden Salad dan Black Peper Beef. Bagi anda penggemar masakah sea-food dan chinese food, restaurant murah di Tabanan ini juga menyediakan menu makanan sebagai berikut : Ikan Goreng / Bakar , Fuyung Hay , dan Cap Cay. Haus seusai menikmati menu – menu diatas? Tidak ada salahnya untuk mencoba Es Dawet / Es Burjo yang sangat segar atau Fruit Coktail yang akan membuat tenggorokan anda menjadi segar kembali. Tak perlu khawatir kantong menjadi kering, karena pengelola Soka Indah Restaurant disini telah mematok harga – harga yang relatif cukup terjangkau. Sehingga banyak yang mengatakan jika Soka Indah Restaurant merupakan salah satu restaurant murah di Tabanan. Harga paket – paket menu makanan yang disediakan disini berkisar mulai dari harga Rp 11.000, - sampai yang paling mahal yakni Rp 76.000,- untuk masakan barat.

Seusai menikmati hidangan yang sangat lezat di Soka Indah Restarurant, kita dapat beristirahat di Soka Indah Bungalow. Soka Indah Bungalow merupakan tempat menginap yang letaknya berada di bibir Pantai Soka. View nya yang langsung menghadap ke pantai menjadi salah satu kelebihan dari bungalow ini. Harga sewa kamar di Soka Indah Bungalow sangatlah terjangkau, yakni mulai dari 200.000 sampai 400.000 ribu / malam. Selain itu di dekat Soka Indah Restaurant juga terdapat sebuah wisata kegiatan alam yakni Soka Adventure Park. Soka Adventure Park menyediakan berbagai macam wahana permainan yang tentunya akan memacu adrenalin anda. Jika kata datang bersama rombongan yang minimal 20 orang, anda hanya cukup membayar 75.000 ribu untuk dapat menikmati wahana permainan seperti : Ice Breaking, Bambo Goyang, Pipe and Ball, Tongkat Ajaib, Flying Fox, dan ATV/Mini Motor Trail. Dan jangan lupa juga menyempatkan diri anda untuk berbelanja di Soka Indah Mart and Soka Indah Art Shop Galery. Soka Indah Mart dan Soka Indah Art Shop Galery menyediakan kebutuhan wisata mulai dari makanan ringan/snack, berbagai macam minuman, pakainan dan oleh-oleh khas Bali. Bagaimana? Tertarik mengunjungi salah satu restaurant murah di Tabanan ini?

Bendungan telaga tunjung




















Selasa, 10 Januari 2012

JATILUWIH


LokasiJatiluwih berada di Kabupaten tabanan kurang lebih berjarak 40 km dari pusat kota tabanan dan 60 km dari denpasar lokasi objek wisata jatiluwih ini berada di daerah pegunungan dengan hawa yang sejuk dan tentunya hamparan teras sering yang sanga indah.
Salah satu objek wisata bali yang mempunyai ciri khas bali yaitu jatiluwih dengan hamparan persawahan dengan teras seringnya adalah jatiluwih kata jatiluwih sendiri berarti jati berarti sejati dan luwih berarti indah jati luwih memang benar benar indah. Objek wisata bali yang berada di daerah pegunungan batukaru.
Jatiluwih memiliki pemandangan alam yang indah. Sebagian besar daerahnya merupakan daerah persawahan yang bertingkat atau sawah teras sering khas Bali yang akan membuat Anda semakin menganggumi keindahan objek wisata bali yang satu ini. jatiluwih memiliki luas 636 hektar.
Sedangkan sistem pengairan subak yaitu sistem pengairan atau irigasi tradisional Bali yang berbasis budaya dan masyarakat. Subak memiliki pura yang dibangun untuk dewi kemakmuran dan dewi kesuburan. Keunikan sawah berteras inilah yang membuat Jatiluwih dinominasikan masuk daftar UNESCO World Heritage sebagai warisan budaya dunia.Sesekali, Anda juga akan melewati sungai, pura, atau rumah-rumah penduduk yang masih sederhana suasananya benar-benar menggambarkan suasana pedesaan dan alam bali yang damai. Untuk dapat menikmati panorama ini, Anda bisa menggunakan sepeda atau jika ingin merasakan sesuatu yang berbeda saat anda liburan ke bali sempatkanlah mampir ke tempat wisata bali yang satu ini yaitu jatiluwih.



sumber : http://www.balitv.tv/btv2/index.php/program/pesona-wisata-mainmenu-37/994-omed-omedan

Selasa, 27 Desember 2011

omed-omedan

omed-omedan adalah salah satu tradisi unik yg ada di bali
tradisi ini terdapat di desa sesetan
tradisi ini identik dengan anak muda, tradisi ciuman masal yg di ikuti oleh anak muda setempat
 Omed-omedan yang dilaksanakan di Banjar Kaja Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan. Omed-omedan dilaksanakan sehari setelah hari raya Nyepi atau disebut dengan Ngembak Geni.

Namun pemandangan berbeda segera terlihat begitu mendekati Hari Raya Nyepi. Sebuah kegiatan yang berlangsung setiap tahun dan sangat dikenal masyarakat luas, dilaksanakan setiap Ngembak Geni, sehari setelah Hari Raya Nyepi, yaitu Omed-omedan. .


Salah satu orang yang paling dicari terkait tradisi ini adalah I Gusti Ngurah Oka Putra, sesepuh/tetua Banjar Kaja. Sejumlah informasi mengenai asal-usul tradisi ini didapat, Tidak ada bukti tertulis yang memastikan kapan tepatnya tradisi ini mulai berlangsung. Yang sering dijadikan sebagai acuan adalah abad ke 17, meskipun tradisi ini bahkan bisa telah berlangsung jauh sebelum itu.

Sekitar pukul 15.00, Sekaa Teruna Satya Dharma Kerthi, Banjar Kaja Sesetan, berkumpul di halaman bale banjar. Mengawali tradisi unik ini, anggota sekaa teruna melakukan persembahyangan bersama mohon keselamatan atau kerahayuan kepada Ida Batara, sasuhunan yang berstana di Pura Banjar Kaja Sesetan.
Med-medan berasal dari kata  omed-omedan yang artinya saling tarik. Sesuai namanya,tradisi unik ini  yang diikuti puluhan teruna dan teruni itu diwarnai tarik-menarik. Para peserta yang mengenakan pakaian adat madya secara bergiliran dipertemukan dengan calon dari kelompok masing-masing untuk saling tarik dan berciuman.
Nah..bagi anda yang tertarik untuk mengikuti omed omedan sebaiknya tahan dulu…karena omed omedan hanya dapat dilakukan bagi teruna teruni banjar Kaja saja…
Sebelum omed omedan dimulai, jalan menuju ke Banjar sesetan di ditutup sejenak, konsentrasi selanjutnya tertuju pada jalan di depan BanjarKaja Sesetan.

mekepung

mekepung adalah salah satu tradisi yg ada di bali
tepatnya terletak di jembrana
mekepung adalah istilah untuk balap kerbau di jembrana, hampir mirip dengan karapan sapi di madura




Makepung adalah sebuah kegiatan yang hampir mirip dengan Karapan Sapi di Madura, hanya saja yang dilombakan adalah kerbau.
Diselenggarakan pada hari Minggu pada bulan Juli sampai Oktober setiap tahunnya di Perancak, Negara, Bali. Kerbau jantan dimandikan, dipasangi aksesoris, dan sapi itu dikendalikan secara berpasangan oleh seorang joki untuk diadu kecepatannya dengan pasangan kerbau yang lain. Jika Anda ingin ke daerah Negara, perlu waktu tempuh sekitar 3 jam dari Kuta. Memang Makepung ini belum menjadi daya tarik wisata utama dari Bali, tetapi bisa Anda jadikan salah satu pilihan jika melancong ke sana.
Lomba balap kerbau Makepung ini diadakan diantara dua kelompok, jadi bukan perorangan pesertanya. Masing-masing kelompok terdiri dari sepuluh hingga dua puluh pasangan kerbau yang akan saling berlomba. Dua pasang kerbau dari dua kelompok yang berlomba akan beradu cepat dalam lintasan adu pacu sepanjang kurang lebih 3 kilometer.
Dalam makepung, tata caranya sedikit berbeda dengan pacuan lainnya. Start tidak dilakukan dalam satu garis, melainkan berbeda jarak, misalnya 10 kilometer. Penentuan pemenangnya pun juga berbeda. Jika peserta yang start di depan mampu memperjauh jarak ketika finish, dialah yang menang. Tetapi jika peserta yang start di belakang mampu memperpendek jarak maka dialah yang menang.
Kerbau dihalau oleh sang joki dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari rotan yang ujungnya terdapat sebuah paku tajam. Untuk memenangkan pertarungan, tak jarang pantat kerbau sampai terluka banyak karena pukulan paku dari sang joki tersebut. Hampir setiap dua minggu sekali diadakan Makepung. Kabupaten Jembrana, tempat diadakannya balapan kerbau Makepung ini disebut sebagai Bumi Makepung.
Asal usul Makepung
Petani di daerah Jembrana terbisa memacu pedati yang ditarik dengan kerbaunya menuju sawah untuk mengambil hasil panen padinya. Saat saat gembira memacu pedati yang ringan karena masih kosong itulah yang menjadi cikal bakal adanya tradisi Makepung, lomba balap kerbau di Jembrana.
Berhubung sapi adalah hewan yang disucikan oleh masyarakat Hindu Bali, maka mereka memilih menggunakan kerbau sebagai hewan pekerja dan tunggangan. Tradisi makepung ini sangat populer di Jembaran, di bagian barat Pulau Bali, namun tidak terkenal di daerah lainnya di Pulau Dewata ini.
Prosesi Makepung
Sehari sebelum diadakannya Makepung, para peserta dari berbagai daerah di desa-desa yang tersebar di jembara, datang menuju alun-alun dengan menuntun kerbau atau menggunakan mobil truk untuk mengangkutnya. Kerbau terbaik telah disiapkan, dengan diberi makanan dan minuman terbaik yang berfungsi meningkatkan stamina kerbau. Di arena balap, suasana sangat ramai dengan straksi musik jegong, gamelan khas Bali, dan orang-orang yang berjualan.
Pagi harinya, kerbau didandani dengan aksesoris yang berwarna warni, dan pemilik kerbau memasang sesajen (banten) di tempat-tempat tertentu seperti di garis start, finish dan beberapa tikungan yang nantinya akan dilewati. Siang harinya, dimulailah lomba yang biasanya diikuti hampir 300an pasang kerbau peserta.